Mengapa Halalbihalal Rutin Digelar Saat Idul Fitri?

Halalbihalal dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan sebagai hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang.

Di Indonesia saat ini, sebagian besar halalbihalal dilaksanakan setelah salad id atau satu hari usai Idul Fitri dengan beragam ide acara.

Misalnya melalui open house, pertemuan keluarga besar, dan temu kangen antar sahabat juga teman.

Tidak berbeda jauh dengan tempatku. Lebaran 2023 kali ini, setidaknya keluarga inti kami akan menghadiri tiga hingga empat acara halalbihalal.

Sebenarnya apa sih tujuan diadakan agenda rutin halalbihalal keluarga trah setiap tahun?

Alasan Halalbihalal Rutin Digelar saat Lebaran

Fakta ini baru aku sadari setelah belasan bahkan puluhan tahun mengikuti halalbihalal, baik dari keluarga kakek dan nenek dari ibu, maupun keluarga ayah.

1. Menjadi Ajang Silaturahmi

Sumber foto: Dokumentasi pribadi

Alasan utama diadakannya halalbihalal memang untuk ajang silaturahmi antar keluarga dari satu trah/keturunan agar saling mengenal.

Nah, biasanya undangan halalbihalal akan disebar melalui grup WhatsApp keluarga besar atau pesan pribadi yang dikirimkan tuan rumah/penyelenggara (pihak keluarga yang mendapat giliran sebagai pelaksana) pada kepala keluarga lain.

Rupanya undangan halalbihalal tersebut mampu membuat keluarga yang berada di luar kota, provinsi, bahkan pulau berlomba-lomba mudik agar bisa hadir dalam acara satu tahun sekali ini.

2. Sebagai Tempat Perkenalan Anggota Baru

Sumber foto: Dokumentasi pribadi

Selain merekatkan tali silaturahim antar keluarga yang jarang bertemu karena kesibukan serta jarak, halalbihalal juga menjadi ajang untuk memperkenalkan anggota baru.

Sebut saja seperti cucu, cicit, menantu, serta kerabat yang tinggal di luar negeri dan tidak pernah pulang.

Di keluargaku, sesi perkenalan anggota baru ini akan masuk dalam rundown acara yang penting.

Pihak MC (Master of Ceremony) dari keluarga tuan rumah akan menyebut seluruh nama anggota baru tersebut sambil menunjuk tempat mereka duduk agar dikenal oleh tamu undangan yang hadir.

Mengapa perlu diperkenalkan? Karena bisa saja ketika anggota dari keluarga tersebut menyelenggarakan resepsi pernikahan, banyak saudara yang tidak bisa datang.

Jadi, cara paling tepat yakni diperkenalkan melalui halalbihalal.

3. Menyuguhkan Kuliner Khas

Sumber: Dokumentasi pribadi

Salah satu hal yang kusadari sewaktu menghadiri halalbihalal adalah mencicipi cita rasa makanan berbeda dari satu tempat ke tempat lain.

Contoh: Aku bisa menikmati sop ayam pecok Pak Min ketika halalbihalal di Klaten, memakan timlo khas Solo ketika halalbihalal di Surakarta, dan aneka makanan serta suguhan khas lainnya.

Maklum saja, karena acara halalbihalal tiap tahunnya dilaksanakan di kota-kota yang berbeda menurut kesepakatan keluarga besar, sehingga tiap penyelenggara akan menghidangkan signature atau makanan khas dari daerahnya masing-masing.

Apalagi biasanya setelah acara selesai, pihak tuan rumah akan mempersilakan para tamu untuk membawa makanan yang masih tersisa atau belum habis supaya tidak mubazir.

Seperti aku, yang hari ini dibawakan sifon cake, pisang, dan lemper oleh Budhe, hehe.

4. Pencatatan dan Dokumentasi

Sumber foto: Dokumentasi pribadi

Setiap halalbihalal di keluargaku biasanya akan direkap dalam sebuah buku laporan hasil rapat.

Singkatnya, halalbihalal hari ini dapat digunakan sebagai alat untuk

  • Mengetahui siapa saja anggota baru dari trah/garis keturunan dan menambahkannya ke dalam daftar
  • Mencatat anggaran yang harus dikeluarkan seluruh anggota keluarga yang terlibat
  • Menulis pelaksana/penyelenggara/tuan rumah berikutnya yang mendapatkan giliran untuk menyelenggarakan halalbihalal
  • Sebagai copy-an yang akan disebarluaskan ke seluruh anggota keluarga yang hadir agar hafal seluruh nama-nama saudaranya sendiri
  • Bukti untuk menunjang beberapa keperluan internal keluarga

Nah, di akhir acara halalbihalal umumnya akan diadakan sesi foto bersama sebagai dokumentasi yang bisa dikenang oleh seluruh pihak keluarga.

Mantap, bukan? Walaupun capek, tetapi menyenangkan sekali!

Tinggalkan komentar

Atas ↑