Lebaran kali ini kemungkinan memang berbeda antara satu organisasi dengan yang lainnya.
Namun, kita pasti sadar kalau perayaan Hari Raya Idul Fitri terjadi saat musim panas. Saat udara memang sedang hangat-hangatnya.
Suhu udara di sejumlah kota bahkan rata-rata mencapai 33-34 derajat celcius. Panas banget, bukan?
Maka dari itu, agar lebaran nanti kita tetap tampil slay dan tidak bau keringat berlebih, sebaiknya hindari menggunakan baju berbahan kain seperti di bawah ini!
Jenis Kain yang Sebaiknya Dihindari Saat Lebaran
Jika kamu membeli pakaian lebaran dengan empat jenis kain berikut, sebaiknya agak diperhatikan waktu dan pemakaiannya.
1. Polyester
Polyester merupakan jenis kain yang terbuat dari serat polyster dan beberapa senyawa kimia pendukungnya.
Baju berbahan polyester ini sering sekali digunakan sebagai material utama pembuatan gamis dan abaya.
Ya memang sih, bahan ini cukup tebal, tetapi sayangnya tidak bisa menyerap keringat, sehingga bikin badan terasa lebih gerah dan bau.
Kena keringat sedikit saja, baju ini akan beraroma tak sedap.
Jadi, sebaiknya hindari gamis berbahan polyester di hari pertama lebaran. Apalagi jika setelah salat ied kita masih harus bersilaturahmi ke tempat sanak saudara.
2. Moscrepe
Moscrepe atau sering dikenal dengan kain crepe juga kurang bagus dijadikan outift lebaran, terutama untuk keperluan halal bi halal.
Kain jenis ini punya tekstur seperti kulit jeruk, rapat, elastis, tebal, tidak transparan, dan agak lentur.
Walaupun tidak mudah kusut seperti kain katun, tetapi bahan moscrepe juga tidak bisa menyerap keringat. Bahkan saking tebalnya kain, baju berbahan moscrepe bikin badan gampang berkeringat di waktu siang maupun malam hari.
So, jika kita ingin tetap memakainya, cobalah gunakan manset atau tambahkan furing di dalamnya.
Bagaimana bila ruangan ber-AC? Ini lebih bagus karena suhu udara yang dingin akan mencegah badan mengeluarkan keringat.
Selain moscrepe, bahan dari crepe lain seperti bubble crepe, ceruti crepe, diamond crepe, dan sejenisnya juga tidak direkomendasikan sebagai pakaian lebaran.
Dibandingkan baju, kain moscrepe lebih bagus dijadikan sebagai hijab untuk melengkapi outfit lebaran kita.
3. Satin
Kain satin lekat dengan penampilan yang mewah dan tampak elegan, karena permukaannya terlihat glossy serta berkilau.
Tak heran kalau kain satin sering dimanfaatkan untuk membuat gamis, long dress, pakaian pesta, dan aksesori wanita.
Eits, tahukah kamu? Pembuatan satin menggunakan teknik yang sama dengan proses penenunan kain sutra, sehingga menghasilkan tekstur yang licin dan halus.
Walaupun tampak nyaman digunakan, tetapi pakaian berbahan satin kurang bagus dipakai saat lebaran karena tingkat ketebalan kain yang cukup tinggi mampu memicu timbulnya biang keringat. Terutama satin kahatex.
Alih-alih memakai satin sebagai baju atau gamis, kita bisa mengenakannya sebagai hijab.
4. Wolfis
Selain polysester, satin, dan lainnya, pakaian yang terbuat dari bahan wolfis juga sebaiknya dihindari saat lebaran. Ditambah lagi sekarang sedang musim panas dan suhu udara cukup lembab.
Salah satu fakta tentang kain wolfis adalah bahan ini terbuat dari serat polyester yang mampu mengundang munculnya bau badan tak sedap.
Kebayang nggak sih kalau kita sedang menghadiri acara pertemuan keluarga di hari lebaran dan kondisi tidak ada angin bertiup, kipas angin, serta AC.
Wah, pastinya bikin panas, lepek, dan ingin cepat-cepat ganti baju ya!
Namun jangan khawatir, kain wolfis biasanya dibagi menjadi beberapa grade yang sering digunakan sebagai material gamis atau tunik.
Kita bisa memilih wolfis grade A atau wolfis premium yang masih cukup adem di kulit.
Nah, itulah keempat bahan kain yang sebaiknya tidak dipakai terlalu lama saat merayakan Idul Fitri 2023.
Namun jika tetap ingin mengenakannya, kita bisa memakai manset terlebih dahulu sebagai inner atau memakai pakaian tersebut saat salat ied.
Ketika harus silaturahmi ke keluarga besar, kita dapat memilih baju dengan bahan utama katun atau linen.
Semoga bermanfaat ya!
Disclaimer: Nama toko yang dicantumkan sebagai sumber gambar di atas hanyalah ilustrasi atau contoh, sehingga tidak ada kaitannya dengan publikasi artikel ini, karena seluruh ulasan murni berasal dari pengalaman penulis (saya sendiri).
Berbagi Tips dan Sharing 
Tinggalkan komentar